Plastik polyethylene terephthalate (PET) dikenal sebagai plastik ramah lingkungan karena mudah didaur ulang. Tidak heran jika permintaan plastik PET yang biasanya digunakan sekali pakai terus meningkat.
Menurut catatan R&D Center for Value Recycling pada 2019, permintaan PET sekali pakai untuk bahan pembungkus terus meningkat. Dari 14 juta ton pada 2014, menjadi 20 juta ton pada 2019.
Di balik fakta tersebut, plastik PET sekali pakai baru dikenal dan diketahui bisa didaur ulang sekitar tahun 2000-an. Sebelumnya, semua bahan plastik PET yang tidak digunakan lagi kerap berakhir di tempat pembuangan sampah.
"Tahun 80-an, tidak semua plastik diambil dan dijual kembali sebagai bahan daur ulang," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Asan Bakrie.
Plastik PET sekali pakai kerap dijadikan sebagai bahan kemasan minuman dalam bentuk botol atau gelas. Saat ini, sampah plastik PET menjadi buruan para pemulung karena memiliki nilai jual sebagai bahan daur ulang.
"Kalau ada yang jatuh di jalan, langsung cepat dipungut oleh pemulung," ujar Asan.
Menurut Asan, harga jual PET di tingkat pengepul berada pada kisaran Rp3.500 hingga Rp4.000. Sementara itu, harga PET pada tingkat pengolahan (press), menyentuh angka Rp5.000 hingga Rp6.000.
"Dari pemulung dijual kepada pengepul. Lalu, pengepul menyortir menjadi beberapa jenis. Kemudian, dijual ke pabrik. Ada yang dalam bentuk botol, press, atau cacahan," ujarnya.
Permintaan PET juga tetap tinggi meskipun di tengah pandemi covid-19. Kata Asan, pemulung tidak menemui kendala dalam penjualan. Mereka tetap bisa menampung dan menjualnya seperti biasa.
"Apalagi sekarang kebutuhan PET sudah menjadi primadona. Di antara seluruh plastik, 35 persen merupakan PET. Kami jual dengan nilai ekonomis, jadi lumayan baik," kata Asan.
SUMBER: medcom.id
Jika Konco Asia butuh Botol PET untuk kemasan minuman, langsung hubungi kita saja ya!